Hariandetik.online, | Kartasura,
Tampak suasana berbeda di acara Halal bi Halal yang di selenggarakan oleh warga Kartasura Sabtu 11/5/2024 bertempat di gedung PKP desa Ngabeyan, Kartasura yaitu adanya kolaborasi antara seni budaya dan religi yaitu dengan menampilan Gamelan Kyai Wanakerta dan pentas wayang kulit oleh 5 dalang cilik. oleh Ki Fatan denganlakon anoman obong .
Ki Sanggit,Ki sae, Ki arkan, Ki yanu, satu rangkaian lakon gathotkaca jedhi dengan lakon Gathotkaca.
karawitan dari sanggar pamor menampilkan gamelan Kyai wonokerta yang berkolaborasi dengan hadroh dengan melantunkan Sholawat laras madya ilir ilir, syiir tanpa waton, cokot baya, anak sholeh, sluku sluku bathok, malam jumat, sewu dosa, malima membuat para pengunjung larut dalam kekusyukan.
Menurut Suratno ketua panitia Acara ini dalam rangka Halal Bi Halal yang melibatkan semua instansi,organisasi dan komunitas yang ada di Kartasura yang bertujuan untuk menjadikan tolak ukur menjadikan suatu sinergi bersama antar komunitas antar organisasi menjadikan satu kesatuan di Kartasura untuk lebih kompak lagi dan bersinergi.
Acara ini di hadiri oleh Camat Kartasura Ikhwan Sapto Darmono S,PD.M.PD.,Kapolsek AKP.Tugiyo SH. MH,Ndanramil 06 Kapt.inf.Ismail, kepala desa Ngabeyan Djoko Raharjo serta seluruh komunitas dan organisasi se Kartasura serta di hadiri Ki Dalang Warsena Slenk dan Ki Dunung Raharjo,serta Masyarakat Kartasura.
Dalam kesempatan ini Pemrakarsa acara Halal Bi Halal KRT.Djuyamto Hadi Sasmito SH.MH.juga meresmikan secara langsung Gamelan Kyai Wonokerta yang di tandai dengan membunyikan sirine.
Menurut beliau gamelan Kyai Wonokerta ini merupakan suatu bentuk keprihatinan atau perlawanan di saat sekitar tahun 2019/2020 ada yang menyatakan bahwa Wayang kulit itu haram. ini yang memancing saya untuk melakukan sesuatu untuk Kartasura.
Peryataan mengharamkan wayang bukan hanya sekedar permusuhan terhadap wayang,tetapi merupakan upaya untuk menghilangkan Jati diri bangsa kita.
Untuk itu kita harus menyelamatkan seni budaya kita dengan memfasilitasi para generasi muda khususnya di Kartasura.
Dan malam ini Kyai Wonokerta merupakan persembahan untuk kita semua untuk generasi anak muda Kartasura untuk terus menjaga peninggalan leluhur bangsa kita seperti Wayang kulit dan seni karawitan agar tetap lestari.
Acara Halal bi Halal ini bertambah meriah dengan adanya puluhan stand kuliner khas Kartasura seperti nasi liwet,nasi pecel ,angkringan,dan wedang ronde yang di peruntukan bagi para pengunjung secara gratis.selain itu panitia juga menyediakan ratusan hadiah hadir dan puluhan doorprize seperti 6 unit sepeda gunung ,kompor gas,kipas angin.
Bentuk apresiasi juga di sampaikan oleh pengasuh Sanggar Pamor Ki Tulus Raharjo karena dengan adanya kyai wanakerta sebagai fasilitas dan sanggar pamor yang berperan sebagai wadah, ternyata merupakan suatu langkah yang tepat untuk membuka ruang bagi berbagai kalangan yang ingin belajar dan melestarikan kesenian. Tetunya saya sangat bangga sekali, karena dengan waktu yang sangat singkat hanya 2 minggu, bisa ikut serta mengisi acara kesenian dalam rangkaian halal bihalal akbar yang diadakan di kartasura.(Team/red).