Hariandetik.online,-- Ada ritme baru di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPD Kabupaten Bekasi. Sejumlah petinggi partai tersebut bertandang secara resmi ke DPC PDI Perjuangan (PDIP) di Jl. Inspeksi Kalimalang, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kamis (09/05/2024). Ini merupakan kunjungan pertama DPD PKS Kabupaten Bekasi ke ‘kandang banteng’.
Adapun petinggi PKS yang datang ke kantor DPC PDIP yaitu Ketua DPD PKS Budi Muhammad Mustofa, Sekretaris DPD Uriyan Riana dan sejumlah pengurus DPD PKS lainnya. Kedatangan mereka disambut Ketua DPC PDIP Soleman, Sekretaris DPC Usup Supriatna, Ketua Bapillu DPC Jiovano Nahampun dan pengurus DPC lainnya serta Ketua PAC di 23 Kecamatan.
Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustofa kepada awak media menjelaskan jika silaturrahim politik ini merupakan bagian dari instruksi DPP PKS. Selain ke PDI Perjuangan, silaturrahim politik juga akan dibangun ke partai politik lainnya.
“Kita sudah sering ketemu di luar, tetapi secara formal belum pernah (berkunjung ke DPC PDI Perjuangan-red). Saat ini kita memang sedang membangun silaturrahim dengan semua partai, diawali dengan PDI Perjuangan sesuai arahan pimpinan,” ungkapnya.
Pilihan PDI Perjuangan sebagai partai nomor satu yang dikunjungi PKS juga didasari karena perolehan suara dan kursi pada Pemilu Legislatif (Pileg) Februari 2024 lalu lebih besar. “Sekarang kita 7 kursi. PDI 8 kursi. Sangat layak kami hadir duluan kesini, tinggal nanti kita tunggu PDI Perjuangan di DPD PKS,” ujarnya.
Dari hasil pertemuan yang sangat langka namun cair dan banyak diwarnai canda politik itu, Budi mengaku jika PKS terbuka untuk membangun koalisi dengan partai manapun, termasuk PDI Perjuangan di Pilkada mendatang. “Kalau kedepannya nyambung, Insya Allah nggak ada halangan bagi PKS (berkoalisi) dengan siapapun. Insya Allah kita siap," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Jemi Fitters menjelaskan jika pertemuan ini sebatas silaturahmi politik dan sedikit banyak membahas tentang persoalan yang terjadi di Kabupaten Bekasi hari ini dan kedepan.
“Sebetulnya silaturahmi aja, dialog kebangsaan yang kita persempit lagi menjadi dialog ke-Bekasi-an. Jadi kita ngobrol bagaimana tentang kondisi di Kabupaten Bekasi hari ini dan kedepan,” kata dia.
Terkait silaturahmi politik PKS dan PDI Perjuangan ini sebagai upaya komunikasi untuk koalisi di Pilkada November 2024 mendatang, dirinya enggan berspekulasi lebih jauh. Menurutnya, politik yang bersifat dinamis dan cair dapat digunakan sebagai ajang silaturahmi partai manapun.
“Saya kira kita semua masih saling menjajaki karena saya yakin PKS juga akan melakukan hal yang sama dengan partai lain dan kita juga melakukan safari politik ke partai-partai lain sama seperti halnya PKS. Kita sebagai orang timur ketika mereka sudah datang ke kita, pasti kita juga akan bekunjung kesana,” kata dia.
Namun demikian, sambung Jemi, apabila kemungkinan koalisi antara kedua parta ini terjadi maka akan ada dua kekuatan besar yang bersatu, yakni nasionalis – religius pada perhelatan Pilkada Kabupaten Bekasi mendatang
“Kalau kita boleh mengindentifikasi diri kalau kita ini kan nasional dan mereka ini kalau saya identifikasi religius. Jadi kalau nasionalis religius bersatu bagus juga toh, kan gitu. Yang penting tujuan kita semua sama, sama-sama memiliki visi ingin mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bekasi." Pungkasnya.
(CP/red)