Hariandetik.online, | Bima-NTB-
Hati siapa yang tidak terpukul bathinya, jika anak mereka yang dibesarkan dengan susah payah meninggal dunia. Sebut saja Saodah, seorang perempuan asal desa Bolo Kecamatan Madapangga kabupaten Bima harus menelan pil pahit atas kematian putranya yang diduga dianiaya oleh warga di desa Bontokape Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Peristiwa main hakim sendiri oleh warga diduga menyebabkan WY, laki-laki, 25 tahun asal desa Bolo Kecamatan Madapangga meninggal dunia pada hari Senin, 27/5/24.
Dari informasi yang dihimpun oleh media, WY (Almarhum) ini diduga melakukan pencurian sepeda motor di desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Warga desa Bolo yang tidak menerima atas kasus penganiayaan/main hakim tersebut melakukan pemblokiran jalan dan menuntut agar para pelaku yang melakukan penganiayaan agar segera ditangkap.
Saodah, ibu WY (Almarhum) tidak percaya bahwa anaknya sudah meninggal.
Saodah yang bekerja sebagai profesi buruh pemetik jagung ini yang posisinya sedang di Sumbawa kaget mendapatkan informasi bahwa anaknya meninggal dunia.
"Saya kaget ditelepon oleh keluarga di kampung bahwa anak saya sudah meninggal dunia", ujarnya.
Atas Kasus kematian anaknya, Saodah sesalkan perbuatan main hakim sendiri. Dia berharap pada pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus atas kematian anaknya.
Sementara itu, keluarga Almarhum yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, perbuatan yang menghilangkan nyawa manusia tidak dibenarkan secara hukum.
"Kasus ini harus diusut tuntas oleh pihak Kepolisian", kata keluarganya, Rabu, 29/5/24.
Kendati demikian, kata Keluarga Almahrum, setiap warga negara memiliki hak hukum yang sama. Bahkan orang yang melakukan kesalahanpun punya hak hukumnya.
"Kami mendesak pihak kepolisian agar menangkap pelaku yang diduga menjadi otak provokator", pungkasnya.
Jika almahrum diduga melakukan pencurian, menurutnya, warga seharusnya menyerahkan pada pihak kepolisian bukan main hakim sendiri.
"Bagaimana bisa dibuktikan salah dan tidak bahwa yang diduga melakukan perbuatan pencurian sudah meninggal. Bagaiman proses hukumnya", tanyanya ?.
Kasus ini akan dipercayakan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Dikatakannya, kami percaya bahwa pihak kepolisian mampu mengungkap kasus ini.
Keluarga Almahrum menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolres Bima dan Personelnya yang turun langsung menemui keluarga Almahrum, sampai pada acara pemakaman Almarhum Kapolres hadir.
Dilansir dari media Porosntb.com, Rabu, 29/5/2024, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, yang mendapat informasi tersebut langsung berangkat menuju TKP melakukan sambang duka/almahrum.
Dirilis Humas Polres Bima, Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo yang didampingi Wakapolres Kompol Saogi Sujana Angsar dan Kabag OPS Iwan Sugianto.
Sempat terjadi aksi blokir jalan yang dilakukan oleh keluarga almahrum sekitar pukul 23:00 wita yang meminta pihak kepolisian agar segera mengungkap pelaku penganiayaan.
Aksi Blokir jalan di cabang bolo itu tidak berlangsung lama, setelah diberikan himbauan secara Humanis oleh Kapolres akhirnya pihak keluarga korban membubarkan diri.
Setelah itu, Kapolres menyambangi kediaman Almahrum dan bertemu dengan keluarga korban/Almahrum.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu dijajaran Kepolisian Resor Bima ini menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya almahrum. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah Almahrum.
Beliau meminta pada pihak keluarga untuk bersabar dan tabah dalam menghadapi musibah ini.
Dihadapan masyarakat dan pihak keluarga Almahrum, Kapolres menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini.
"Kasus ini akan kami usut tuntas dan saat anggota saya kerahkan untuk melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku penganiayaan", tegas Kapolres, dilansir dari media Porosntb.com, Rabu, 29/5/24.
Kehadiran Kapolres disambut positif masyarakat dan pihak keluarga korban.
Sambang duka yang dilakukan Kapolres merupakan wujud Kehadiran Polri ditengah masyarakat dalam situasi apapun.
"Ini saya lakukan untuk memanusiakan manusia, apapun latar belakang dan perbuatan seseorang tidak dibenarkan untuk main hakim sendiri", ujarnya.
Diakhir penyampainya Kapolres berharap pada masyarakat dan pihak keluarga Almahrum agar membantu dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian. (Red).