Hariandetik.online, | Medan,
Situasi Politik di Sumatera Utara (Sumut) semakin memanas dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh para Calon Gubernur, termasuk Edi Rahmayadi yang bertekad mempertahankan jabatannya sebagai Gubernur Sumut.
Pergerakan Politik tersebut, semakin dinamis dengan tindakan berani Musa Rajekshah (Ijeck) yang mengambil formulir pencalonan dari PDI Perjuangan dan partai-partai lainnya, mengindikasikan bahwa peta persaingan akan berubah.
Tokoh muda milenial Sumut Askar Marlindo STP menyatakan, bahwa langkah “nekat” Ijeck ini mengubah persaingan dari yang awalnya hanya Dua Kandidat menjadi Tiga Pasangan Calon (Paslon), diantaranya, Edi Rahmayadi, Bobby Nasution, dan Ijeck.
Menurut analisis Askar, perubahan ini cenderung menguntungkan bagi Paslon Pelangi, memberikan lebih banyak pilihan kepada masyarakat.
Selain itu, terdapat prediksi yang menyebutkan, kemungkinan terbentuknya pasangan Bobby dan Ijeck, dengan Bobby sebagai Calon Gubernur (Cagub) dan Ijeck sebagai Wakilnya (Wacagub).
Skenario ini didorong oleh intervensi dari DPP Golkar untuk meraih kemenangan mutlak. Dalam situasi ini, koalisi antara PDIP, PKS, dan partai-partai lain akan sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan politik.
“Saya berharap akan terjadi kompetisi dengan Tiga Pasangan Calon”, ujar Askar Marlindo.
“Ini akan memberikan pilihan yang lebih luas bagi masyarakat Sumut dalam menentukan pemimpin mereka”, sebutnya lagi.
Askar Marlindo juga mengungkapkan, bahwa meski semua Calon Gubernur saat ini berusaha mendapatkan dukungan dari Partai Politik, Ia tetap optimis bahwa Edi Rahmayadi memiliki peluang besar untuk kembali menjabat sebagai Gubernur Sumut periode 2024-2029.
Dengan semakin mendekatnya Pemilihan Gubernur, dinamika politik di Sumatera Utara diperkirakan akan semakin menarik untuk diikuti. Para Calon terus melakukan Manuver Politik untuk memenangkan hati pemilih, dan hasil akhirnya masih sulit diprediksi. Karena dari Ketiga Paslon yersebut, telah memiliki ruang di hati masyarakat. (Okta)