Hariandetik.online, | Aceh Singkil
Di era modern ini, listrik telah menjadi kebutuhan dasar yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, masih banyak daerah di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik yang memadai. Salah satu contohnya adalah, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh di mana para siswa, terutama para siswi, harus belajar dalam kondisi minim penerangan.
Di sebuah rumah sederhana di desa Guha, seorang siswi bernama Gres Natalia Boru Tumanggor setiap malam harus berjuang melawan kegelapan untuk belajar. Dengan hanya mengandalkan cahaya lampu senter dan lampu minyak, Gres Natalia tetap tekun mengejar impiannya untuk menjadi dokter. “Saya ingin membanggakan orang tua dan desa saya. Saya tahu, pendidikan adalah jalan untuk mencapai itu,” ujar Gres Natalia Boru Tumanggor dengan mata berbinar.
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh Gres, tetapi juga oleh banyak anak lainnya di desa tersebut. Ketiadaan listrik yang memadai mempengaruhi kualitas pendidikan mereka. Guru-guru di sekolah dasar UPTD SPF SDN Sianjo-anjo Meriah menyatakan bahwa keterbatasan ini membuat proses belajar mengajar menjadi kurang optimal.
“Kami sering kali kesulitan untuk menggunakan alat bantu mengajar seperti komputer atau proyektor. Hal ini tentu saja membatasi inovasi dalam metode pengajaran,” kata salah satu guru di sekolah tersebut.
Pemerintah setempat telah berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan mengajukan permohonan bantuan listrik kepada pihak terkait. Namun, hingga saat ini, realisasi dari program tersebut masih dalam tahap perencanaan. Kepala Desa Dapot Suharno Padang mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan PLN dan instansi terkait untuk segera mewujudkan listrik masuk desa.
“Kami berusaha sebaik mungkin untuk mempercepat proses ini. Kami sadar, listrik adalah kunci bagi kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat kami,” jelas Kepala Desa Dapot Suharno Padang Kamis (21/6/2024)
Diharapkan dalam waktu dekat anak-anak di desa Guha dapat belajar dengan fasilitas yang lebih baik. Para putri bangsa, seperti Gres Natalia Boru Tumanggor, adalah harapan masa depan Indonesia. Sudah sepantasnya mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggapai mimpi-mimpi mereka.
“Kami berharap, generasi penerus kami dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah,” pungkas Kepala Desa Dapot Suharno Padang (M. Sianipar)