Peguyuban Ngopi Joglo Di Kupang Turut Berbagi Rasa Kepedulian Dengan Berkurban - HARIAN DETIK

Selasa, 18 Juni 2024

Peguyuban Ngopi Joglo Di Kupang Turut Berbagi Rasa Kepedulian Dengan Berkurban


Hariandetik.online, | Kupang, 

Sebagai bentuk rasa kepedulian dalam Perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 2024, Peguyuban Ngopi Joglo yang termasuk dalam Naungan Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa di Kota Kupang menyembelih hewan kurban berupa 2 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing.

Pelaksanaan pemotongan hewan kurban tersebut dilaksanakan pada selasa 18/6/24, di rumah milik Ubaid Mashonef ,sebagai pengasuh sekaligus pendiri peguyuban Ngopi Joglo di Kota Kupang.

Saat ditemui wartawan, Ubaid Mashonef sedikit menceritakan tentang Peguyuban Ngopi Joglo.

Ngopi Joglo sendiri memiliki kepanjangan dari Ngolah Pikir Jogo Laku, yang diambil dari bahasa Jawa, yang artinya mengolah rasa dan menjaga tingkah laku serta budi pekerti kita untuk bisa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sesama tanpa memandang status apapun baik suku maupun ras.



Hingga saat ini, peguyuban Ngopi Joglo memiliki anggota kurang lebih 100 keluarga yang datang dari Pulau Jawa ke Kota Kupang. Peguyuban ini melakukan perayaan Hari Raya Idul Adha secara bersama-sama dengan menyediakan kurban sudah berjalan selama 4 tahun.

Pantauan media ini di lokasi, nampak hampir semua keluarga dari peguyuban Ngopi Joglo hadir beramai-ramai saat melaksanakan pemotongan kurban hingga saat pembagiannya.

Terkait lokasi yang akan dibagikan hewan kurban, Ubaid Mashonef menyampaikan, bahwa nantinya akan dibagikan di lingkungan sekitar masing-masing anggota sebagai sedekah maupun sebagai hadiah.

“Sedekah berarti kita bagikan untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu, sedangkan hadiah berarti kita bagikan kepada saudara kita meskipun mampu akan tetapi kami ingin membangun silahturahmi yang indah.” Jelas Ubaid.

Beliau juga menyampaikan bahwa hewan kurban yang disediakan di perayaan ini merupakan sumbangan dari donatur yang adalah anggota dari peguyuban Ngopi joglo sendiri dan tidak bersifat patungan.

“Jika memang ada yang diberikan rejeki yang berlebihan maka mereka akan sukarela menyumbangkan hewan untuk bisa dibagikan kepada sesama.” Ungkap Ubaid. (Marcho)

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done