Cegah Anemia, Tim Pengabmas Prodi Kebidanan Beri Edukasi Gizi Di Desa Oelnasi - HARIAN DETIK

Minggu, 22 September 2024

Cegah Anemia, Tim Pengabmas Prodi Kebidanan Beri Edukasi Gizi Di Desa Oelnasi

 


Hariandetik.online, | NTT, 

Dalam upaya mencegah Anemia, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang bersama Pemerintah Desa Oelnasi, memberikan edukasi Gizi dan Pemberdayaan Remaja Putri.

Edukasi ini dilakukan di 2 lokasi yang berbeda yaitu Kantor Desa Oelnasi dan SMP 4 Oelnasi, Kecamatan Kupang tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 11 Juni dan 18 Juli 2024 lalu.

Adapun Kegiatan ini dilaksanakan karena sudah adanya perjanjian kerjasama antara Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang dengan Desa Oelnasi, tentang Tri Darma Perguruan Tinggi sejak Tahun 2022 hingga sekarang.

Tujuan dari edukasi ini agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja putri di desa oelnasi dalam mengenali gejala anemia dan bagaimana cara mengatasinya, serta meningkatkan cara pengolahan makanan berbahan pangan lokal yang ada dimasyarakat seperti Daun Kelor, dan juga meningkatkan partisipasi remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.

Dosen Poltekkkes kemenkes Kupang, Bidan Hasri Yulianti, menyampaikan bahwa Remaja putri sangat rentan mengalami anemia.

“Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain asupan makanan yang lebih rendah dari yang di anjurkan terutama makanan yang mengandung zat besi atau kekurangan zat besi karena para remaja suka jajan snack yang di beli di kios tanpa mengetahui kandungan gizinya.” Ucap Hasri kepada media ini, Minggu 22/9/24.

Selain itu, tambah Hasri, ada juga terkait pengetahuan tentang gizi yang kurang, pertumbuhan cepat pada masa remaja sehingga kebutuhan zat besi meningkat, Diet yang buruk dimana kurangnya konsumsi makanan yang mengadung zat besi seperti daging, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dan kehilangan darah dimana adanya siklus menstruasi yang dialami remaja putri setiap bulannya .

“Secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka nanti akan hamil dan melahirkan seorang bayi sehingga memperbesar resiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir premature, dan BBLR dan bahkan bisa mengalami stunting.” Kata Hasri.

Dirinya terus menjelaskan bahwa Daun kelor atau dalam bahasa kupang sayur marungga merupakan salah satu pangan local yang tersedia di desa oelnasi sebagai pangan local, hal ini sangat bermanfaat bagi remaja putri yang mengalami anemia.

Menurut hasil penelitian yulianti H,dkk Kelor dikenal kaya akan zat besi, vitamin C, Protein, dan nutrisi penting lainnya yang dapat membantu meningkatkan kadar haemoglobin dalam darah.

“Hanya Sayur kelor atau marungga yang mengadung protein. Dimana protein berperan dalam peningkatan sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh. Untuk mendapatkan manfaat ini , remaja putri yang mengalami anemia dapat mengkonsumsi sayur kelor dalam bentuk, sayur sup, dadar atau jus, serta mengkombinasikannya dengan makanan kaya zat besi lainnya untuk hasil yang optimal.” Jelas Hasri.

Sementara itu, Bidan Ignasensia Mirong, yang juga ikut dalam Tim di kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Anemia pada remaja putri merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah atau kadar haemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal.

“Hal ini menyebabkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh berkurang, yang tentunya akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari dimana terjadinya penurunan konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja, produktifitas dan penurunan imunitas yang mana dapat berpengaruh pada status kesehatan remaja. Sehingga kita harus sering beri pengetahuan pada anak-anak remaja putri yang ada disekitar kita.” Beber Ignasensia.

Dirinya menambahkan, bahwa gejala anemia pada remaja putri meliputi kelelahan atau mudah lelah, pucat terutama di wajah,bibir, atau kuku, sesak napas atau detak jantung cepat, pusing dan sakit kepala, konsentrasi menurun, tangan dan kaki terasa dingin.

Di kesempatan lain, Bidan Adriana Boimau, turut memberi edukasi terkait pemenuhan kebutuhan tablet tambah darah bagi remaja putri sangat penting untuk mencegah anemia defesiensi besi.

Dirinya menyampaikan, pada umumnya remaja dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah yang mengandung 60 mg zat besi dan 400 mcg asam folat, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan yang merekomendasikan agar remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah satu tablet setiap minggu. Jika terdeteksi anemia, dapat diberikan setiap hari selama 3 bulan berturut-turut.

“Pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin, serta menjaga pola makan seimbang yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan yang tinggi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.” Ungkap Adriana. (Marcho)

Sumber : Hasri yulianti , Ignasensia Mirong dan Adriana Boimau

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done