Cegah Stunting, Poltekkes Kemenkes Kupang dan Puskesmas Sikumana Dampingi 9 Ibu Hamil - HARIAN DETIK

Sabtu, 21 September 2024

Cegah Stunting, Poltekkes Kemenkes Kupang dan Puskesmas Sikumana Dampingi 9 Ibu Hamil

 


Hariandetikonline, | NTT, 

Kegiatan yang dilakukan di Pustu Naikolan Puskesmas Sikumana diikuti oleh 9 orang ibu hamil di Kelurahan Naikolan yang sudah menginjak usia kehamilan trimester 2 dan 3, pada Sabtu, 21/9/24 pagi.

Tujuan adanya kelas ibu hamil adalah memberikan informasi tentang kehamilan, persalinan, perawatan masa nifas, perawatan bayi dan baru lahir, kebutuhan dan emenuhan gizi serta pelayanan kesehatan yang diterima.

Berdasarkan hal itu maka Poltekkes Kemenkes Kupang bersama Puskesmas Sikumana berkolaborasi melakukan penyuluhan dan pendampingan pada ibu hamil melalui kelas ibu hamil.

Kelas ibu hamil sebaiknya diikuti juga oleh suami karena suami harus tahu juga apa yang baik dan tidak untuk ibu hamil.

Pada kesempatan itu Bidan Ita dari Pustu Naikolan Puskesmas Sikumana menyampaikan bahwa Buku KIA harus dimiliki oleh setiap ibu hamil dan harus selalu dibawa setiap kali datang di Posyandu, Kelas Ibu Hamil, Kelas Balita, Ibu Balita, Pos PAUD, BKB dan fasilitas kesehatan lainnya. Buku KIA merupakan sarana komunikasi antara ibu/keluarga, kader dan tenaga kesehatan.

“Ibu Hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 6 kali yaitu 1 kali di trimester pertama, 2 kali di trimester kedua dan 3 kali di trimester ketiga, semua itu dapat dilihat di Tabel Pernyataan Pelayanan Kesehatan Ibu, termasuk dengan jenis pemeriksaan yang harus didapatkan setiap kali ibu hamil datang memeriksakan kehamilannya. Disini ibu harus menuliskan tanggal dan tempat pelayanan sedangkan tenaga kesehatan memberikan paraf sesuai sesuai jenis pelayanan”. Ucap Bidan Ita.

Dirinya juga menjelaskan bahwa Kartu Kontrol Minum Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu Hamil perlu diisi waktu minum TTD, dan ini diisi oleh pengontrol yaitu bisa keluarga atau suami ibu hamil.

Tablet Tambah Darah perlu diminum oleh ibu hamil secara rutin dengan dosis sesuai trimester kehamilan. Manfaat minum Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil antara lain, yaitu:

1) meningkatkan produksi hemoglobin / mencegah anemia pada ibu hamil,

2) meningkatkan energi,

3) mendukung kesehatan janin,

4) mendukung kesehatan ibu hamil.

“Tablet tambah darah sebaiknya diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual setelah minum. Sebaiknya TTD juga diminum bersamaan dengan mengkonsumsi makanan minuman yang mengandung vitamin C atau mengkonsumsi suplemen vitamin C agar membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Sebaliknya, TTD tidak boleh diminum bersamaan dengan minum teh, kopi, susu, dan Kalk. Tablet Kalk juga perlu diminum oleh ibu hamil untuk membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu hamil dan menyusui, namun apabila diminum bersamaan dengan TTD maka bisa mengganggu penyerapan zat besi tersebut. Ibu hamil harus diperiksa USG minimal 2 kali yaitu di trimester 1 dan 3 di puskesmas atau di RS atau praktek dokter kandungan”, Jelas Bidan Ita.

Sementara itu, Bidan Ody yang merupakan Dosen di Poltekkes Kemenkes Kupang menyampaikan bahwa Stunting pada balita bisa dicegah sejak kehamilan melalui pemenuhan kebutuhan gzi ibu hamil, dimana porsi makan ibu hamil harus 4 porsi atau 4 kali makan dalam sehari dibandingkan ibu tidak hamil adalah hanya 3 porsi atau 3 kali makan.

Makanan ibu hamil harus bergizi, terdiri dari sumber energi atau tenaga 4 porsi (nasi atau jagung atau roti), lauk dari sumber protein hewani 4 porsi (ikan, telur, ayam, daging sapi, dan lain-lain), lauk protein nabati 4 porsi (tempe, tahu dan lainnya), sayuran 4 porsi, buah-buahan 4 porsi (pepayan, pisang, aple, semangka, jeruk, dan lain-lain), minyak/lemak 5 porsi dan gula 2 porsi (2 sendok).

 Sedangkan konsumsi garam harus dibatasi maksimal 1 sendok the per hari, dan air putih harus minum rutin 8-12 gelas per hari.

“Ibu hamil harus bisa mengenali tanda bahaya masa kehamilan yaitu nyeri ulu hati dan atau mual muntah, dan tidkamau makan, demam tinggi, sakit kepala, dan atau pandangan kabur dan atau kejang disertai atau bengkak pada kaki, tangan dan wajah, selain itu bila air ketuban keluar sebelum waktunya, pendarahann pad ahamil tua atau hamil muda, serta janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya. Normalnya janin bergerak minimal 10 kali dalam sehari sehingga ibu hamil harus bisa menghitunganya apakah janin bergerak normal atau berkurangn gerakannya”, Pungkas Bidan Ody.

Ditambahkannya, bahwa ibu yang sudah melahirkan harus makan lebih banyak porsinya dibandingkan ibu tidak menyusui yaitu porsinya sama dengan ibu hamil, namun untuk porsi sumber energi atau tenaga adalah 6 porsi, lebih banyal dari porsi ibu hamil.

Tidak kalah pentingnya perilaku yang harus dilakukan ibu hamil dan keluarganya dalam pencegahan stunting adalah perilaku cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Kapan sebaiknya waktu mencui tangan juga dapat dipelajari dari Buku KIA, yaitu:

1) setelah buang air,

2) sebelum memegang dan menyusui bayi,

3) setelah menceboki bayi atau anak,

4) sebelum makan dan menyuapi anak,

5) sebelum memegang dan setelah makan,

6) setelah bersih/batuk,

7) setiap kali tangan kita kotor karena memegang benda di sekitar.

Di kesempatan lain, Wanti dari Poltekkes Kemenkes Kupang juga menambahkan bahwa mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun penting.

Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan, sehingga bisa mengontaminasi makanan yang kita makan dan menyebabkan sakit infeksi seperti Diare, Muntaber dan penyakit saluran penceranaan lainnya, sehingga dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dapat membunuh kuman di tangan dan membersihkan noda dan kotoran di tangan, serta lemak atau minyak yang terdapat di tangan.

Selain tangan yang bersih, mencuci alat makan dan alat masak juga harus menggunakan air yang bersih dan mengalir agar terhindar dari infeksi akibat kuman yang ada di alat makan/alat masak tersebut.

Pada kegiatan kelas ibu hamil ini juga, Tambah wanti, dilakukan diskusi dengan ibu hamil yang datang, dan sharing akan pengalaman kehamilan yang sudah dijalani selama ini serta rencana pilihan tempat melahirkan dan jenis kontrasepsi yang akan dilakukan. Salah satu ibu hamil juga bercerita bahwa suaminya sering menyentuh perutnya sambil bercerita dengan janin dalam.

Hal ini menunjukkan bahwa para suami sudah menyadari peran suami sangat untuk mendampingi selama istrinya hamil. Bukti lain perhatian suami adalah ibu hamil datang dan pulang dari kelas ibu hamil diantar oleh suaminya. Hanya hal ini akan lebih baik apabila dari pihak pustu mengundang juga para suami untuk bisa ikut bergabung di dalam kelas ibu hamil.

Di akhir kegiatan, Bidan Umi dari Poltekkes Kupang menambahkan bahwa Buku JIA tidak boleh hilang, dan harus diisi dan disimpan baik baik samai anaknya besar, karena apabila ada orangtua yang pergi untuk sekolah atau bekerja keluar negeri dengan membawa anaknya yang masih balita atau masih kecil maka diminta sertifikat vaksinasi atau bukti sudah lengkap mendapatkan imunisasi.

Perlu diketahui bersama, Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya.

Stunting atau juga disebut tubuh kerdil terjadi karena kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan ibunya, serta sejak awal kelahiran anak, dan baru terdekteksi setelah anak berusia 2 tahun atau karena kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan.

Untuk itu pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, sejak masa remaja dan sejak kehamilan ibu. (Marcho)

Sumber : Wanti Karolus Ngambut

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done