Yohanis Landu Praing Komitmen Bank NTT Tidak Akan Jadi Bank BPR - HARIAN DETIK

Kamis, 31 Oktober 2024

Yohanis Landu Praing Komitmen Bank NTT Tidak Akan Jadi Bank BPR

 


Hariandetik.online, | Kupang, 

Plt Direktur Utama (Dirut) Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT), Yohanis Landu Praing, berkomitmen mempertahankan status Bank NTT sebagai bank umum hingga akhir Desember 2024 dengan pemenuhan modal inti sebesar Rp 3 triliun akan tetap terwujud. 

Dirinya meyakinkan bahwa Bank NTT tidak akan turun menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) karena pihaknya tengah membangun komunikasi dengan dua Bank Jangkar, khususnya bersama Bank Jatim yang berpeluang besar bekerjasama dengan Bank NTT menjadi Kelompok Usaha Bank (KUB). 

Pernyataan tersebut disampaikannya kepada media ini seusai Rapat Konsolidasi Penguatan Modal, bersama Pj.Gubernur, Ketua DPRD dan seluruh Kepala Daerah Se-Provinsi NTT yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, pada Rabu 30/10/24.

Hingga saat ini komunikasi yang dilakukan dengan Bank DKI belum mendapat titik terang, sehingga kemungkinan kesepakatan bersama nantinya akan dilaksanakan bersama Bank Jatim.

Dalam Rapat Konsolidasi tersebut membahas terkait 2 Plan yang telah disiapkan. “Ada plan A dan plan B, jadi kami terus bangun koordinasi dengan 2 Bank Jangkar ini. Sehingga jika salah satu stage disitu, maka ada pilihan lain yang bisa dilakukan," Ucap Yohanis.

“Bersama Bank Jatim, kita minta ditaruh Rp 100 miliar agar secara otomatis dapat terpenuhi modal inti sebesar Rp 3 triliun, karena komposisinya kita mengikuti Bank jangkar." Jelasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa saat ini telah membangun komunikasi dengan semua pihak untuk MOU dan sudah diproses.

“Dalam koridor, yang 100 persen pasti Fix yaitu bersama Bank Jatim. Batas waktu sampai 31 Desember 2024, tersisa 2 Bulan lagi, kami yakin sebelum berakhir batas waktunya pasti semua sudah terealisasi sehingga Bank NTT tidak akan turun jadi Bank BPR.” Tutup Yohanis.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK NTT), Japarmen Manalu, menyampaikan bahwa sebelumnya Bank NTT sudah bersepakat untuk menjalin kerjasama dengan Bank DKI, namun hingga saat ini belum ada kesepakatan bersama sementara waktu tersisa 2 bulan, sehingga kerjasamanya beralih pilihan ke Bank Jatim.

“Saat ini komunikasi secara formal baru dilakukan dengan Bank Jatim, tetapi secara informal kami juga tetap membangun dengan beberapa bank besar lainnya.” Ungkap Japarmen.

Terkait alasan tidak berlanjutnya KUB bersama Bank DKI, Japarmen menyampaikan, bahwa dalam membangun kerjasama tentu semua pihak memperhatikan dan melihat dari kepentingan masing-masing. Dari pembicaraan dan komunikasi yang telah dibangun selama ini ternyata memang belum terdapat kesepakatan.

Beliau juga mengatakan bahwa saat ini Bank Jatim yang sudah melakukan komunikasi langsung secara informal, sehingga adanya rapat konsolidasi hari ini membahas terkait rencana KUB dengan Bank Jatim. (Marcho)

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done