Peran Penting Kader Posyandu Melihat Perkembangan Balita Dalam Buku KIA - HARIAN DETIK

Kamis, 21 November 2024

Peran Penting Kader Posyandu Melihat Perkembangan Balita Dalam Buku KIA

 


Hariandetik.online, | NTT, 

Pemantauan tumbuh kembang balita di desa Oenasi, 99 persen rutin dilaksanakan  di  posyandu.  dilakukan lebih  kepada  penimbangan Berat Badan (BB) sedangkan  untuk  perkembangannnya  belum secara  khusus  dilaksanakan, hal  ini  dapat  diketahui  dari  buku  KIA.

Dalam pantauan yang dilakukan tim Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang, pada bagian cek list perkembangan  dalam  buku  KIA  seringkali  masih kosong.

Para kader hanya mengingatkan ibu balita pada pergerakan grafik pertumbuhan berat badan balitanya tanpa melihat perkembangan balita.

Oleh karena itu, menurut dosen  Poltekkkes kemenkes Kupang, Ni Luh Made Diah Putri Anggaraeningsih, kepada media pada 21/11/24, menyampaikan perlu adanya pelatihan kader dalam stimulasi dan  pemantauan tumbuh kembang balita di desa Oelnasi secara bertahap. 

Menurutnya, dengan adanya pelatihan kader tersebut secara bertahap diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  kader posyandu di desa Oelnasi dalam pemantauan tumbuh kembang balita dengan menggunakan buku KIA.

Kegiatan serupa memang sudah pernah dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli yang lalu, di kantor desa dan posyandu  Oelnasi yang diikuti 20 Kader dan 15 ibu balita. Namun dirinya berharap agar kegiatan tersebut dapat dilakukan terus secara bertahap mengingat peran kader posyandu sangat penting dalam memantau tumbuh kembang anak usia dini.

“Peran kader Posyandu sangat penting dalam memantau tumbuh kembang anak usia dini. Pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini menjadi bekal dalam melaksanakan kegiatan  Posyandu.” Ungkap Bidan Diah.

Bidan Diah menambahkan, Kader Posyandu dapat mengamati perkembangan anak setiap bulan sehingga dapat memberikan stimulasi yang tepat bagi anak yang datang ke Posyandu. 

Stimulasi yang diberikan kader Posyandu dalam bentuk kegiatan bermain ketika anak menunggu giliran  untuk  ditimbang maupun setelah ditimbang.  

“Setelah mempunyai bekal pengetahuan mengenai perkembangan anak usia dini serta stimulasi yang tepat maka kader Posyandu dapat mengetahui adanya  penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan upaya penyembuhan  serta  pemulihan  dapat  diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang.” Jelas Bidan Diah.

Intervensi pelatihan dan pendampingan kader dalam pemantauan tumbuh kembang dengan Buku KIA memberikan edukasi dan informasi yang sangat berpengaruh pada pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam memotivasi dan mendampingi ibu balita dalam memantau perkembangan anaknya.  

“Pendampingan yang efektif dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan ibu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.” Tutupnya.

Sementara itu, Bidan Martina F Diaz, turut memberikan tanggapan. Menurutnya, keberadaan  kader  merupakan  bagian penting  dalam  memberikan  pelayanan  kesehatan  pada  balita.

Peran Kader sangat  diperlukan untuk menumbuhkan motivasi ibu balita dalam pemantauan tumbuh kembang anaknya dengan menggunakan buku KIA.

“Pada  umumnya  kader kesehatan   sudah   dilatih   dalam   menjalankan   tugasnya   seperti   cara menimbang  berat  badan  yang  benar,  mengisi  KMS,  mengisi  buku  KIA, sedangkan  untuk  memantau  perkembangan  belum  dilakukan  karena  lebih banyak  disibukkan  untuk  melakukan  pencatatan  yang  harus  dilaporkan  ke puskesmas.” Terang Martina.

Martina menjelaskan, jika kader sudah paham bagaimana mudahnya cara memantau, perkembangan   anak   dengan   menggunakan   buku   KIA,   mereka   bisa mengajarkan pada orang tua cara memantau perkembangan, sehingga lebih meringankan tugas kader. 

Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan bagi kader tentang pemantauan tumbuh kembang anak dengan menggunakan buku KIA. 

Dengan   demikian   kader   berperan   serta   dalam   upaya pemberdayaan masyarakat, terutama pemberdayaan orang tua/ibu agar bisa secara mandiri memantau perkembangan anaknya. 

“Kader juga bisa menginformasikan pada orang tua jika ada cek list perkembangan yang tidak bisa dilakukan oleh anak maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke puskesmas.” Ujarnya 

Dengan kata lain, tambah Martina,  kader  berperan  sebagai  penggerak  masyarakat  untuk  berperan  serta dalam upaya kesehatan, penyuluhan kesehatan, pencatatan dan pelaporan. (MN) 

Sumber : Ni Luh Made Diah Putri Anggaraeningsih, dan Martina F.Diaz.

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done