Hariandetik.online, | NTT,
Refreshing kader peduli Continuity of care (COC) diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu sejak hamil, dan menyiapkan persalinan yang aman, sejahtera serta menjalani masa nifas dengan bahagia.
Seorang bidan dan tim dalam memberikan pelayanan kebidanan senantiasa berpegang teguh dengan prinsip COC ini. Hal tersebut disampaikan, Ummi Kaltsum S. Saleh, SST, M.Keb, Selaku Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang, kepada awak media, pada Rabu 20/11/24.
Ummi menjelaskan, bahwa sebelumnya dirinya bersama Tim Dosen dan Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang sudah pernah melakukan kegiatan Refreshing Kader Peduli Continuity Of Care (COC) pada 29 Juni lalu, dengan didampingi Kepala Pustu dan Bidan Desa Oelnasi, di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam upaya peningkatan kesehatan ibu hamil.
“Refreshing Kader Peduli COC ini merasa perlu dilakukan sebab Kader merupakan perpanjangan tangan dari puskesmas dan sebagai mitra bidan yang memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan perseorangan”. Ucap Ummi.
Dalam ilmu kebidanan, tambah Ummi, COC merupakan serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap iindivid, oleh karena ia merasa kegiatan Refreshing Kader Peduli COC sangat perlu dilakukan.
“Setiap bulan kader yang akan melaksanakan kegiatan layanan seperti pemeriksaan tinggi badan, berat badan, penyuluhan dengan supervisi bidan koordinator wilayah serta dibawah tanggung Jawab Puskesmas.” Tambahnya.
Ummi juga menyampaikan, bahwa dalam kegiatan refereshing kader yang pernah dilaksanakan tersebut telah disampaikan pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan. “Ibu harus memeriksakan kehamilannya paling sedikit 6 kali ke tenaga kesehatan (bidan atau dokter spesialiem, yaitu 1 kali di trimester pertama, 2 kali di trimester kedua dan 3 kali di trimester ketiga, juga melakukan pemeriksaan USG ke dokter spesialis 2 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada 3 bulan pertama usia kehamilan dan 1 kali pada 3 bulan terakhir kehamilan”. Jelas Ummi
Dirinya berharap, kegiatan serupa akan dilaksanakan lagi di tahun depan agar ada kegiatan lanjutan tentang peran kader peduli COC dalam masa persalinan dan masa nifas. Bagaimana kader peduli COC membersamai ibu hamil dalam persiapan mendampingi proses persalinan yang lebih intim dan setelah persalinan yaitu masa nifas dan menyusui.
Sementara itu, dosen Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang lainnya, Firda Kalzum Kiah, SST, M.Keb, menambahkan dan mempertegas terkait Standar pelayanan yang harus diperoleh ibu selama hamil adalah paling sedikit 10 T, dimana semuanya tercatat dan dapat dilihat pada Buku KIA.
“Hal ini penting agar kesehatan ibu dan anak dapat selalu terpantau, dan dapat segera dilakukan penanganan jika ditemukan masalah atau komplikasi pada kehamilannya, dengan tujuan akhir adalah ibu dan bayi sehat selama masa kehamilan, ibu juga dapat menjalani proses persalinan dengan baik dan lancar.” Ungkap Firda.
Dirinya juga menjelaskan bahwa 10 T yang dimaksud yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA), ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri), tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT), pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan, tes laboratorium (tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan darah, tes triple eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B, malaria pada daerah endemis, gluko-protein urin, malaria daerah non endemis, pemeriksaan darah lengkap), tata laksana/penanganan kasus sesuai kewenangan, dan temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa.
Nursusilowaty, AMd.Keb, yang juga termasuk dalam Tim Dosen Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang juga sedikit memberikan pernyataan. Disampaikannya, setiap kader di Desa Oelnasi telah dibagi tugas untuk mendampingi ibu hamil sesuai dengan lokasi, harapannya dengan terbentuknya kader peduli COC ini, ibu hamil bukan saja didampingi selama hamil namun berlanjut sampai dengan setelah melahirkan sampai 42 hari (menggunakan alat kontrasepsi).
Dirinya juga menghimbau agar seluruh kader bisa memahami materi yang disampaikan sehingga semua ibu hamil di Desa Oelnasi mendapatkan pelayanan yang baik. (MN)
Sumber : Ummi Kaltsum S. Saleh, SST, M.Keb, Firda Kalzum Kiah, SST, M.Keb, Nursusilowaty, AMd.Keb.