Hariandetik.online, | NTT,
Salah satu solusi untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang stunting terutama di kalangan keluarga yang memiliki anak usia 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah dengan pemanfaatan Poster Pintar sebagai alat deteksi dini stunting.
Poster Pintar dirancang dengan cara yang sangat praktis, sehingga keluarga dapat dengan mudah memantau perkembangan tinggi badan anak mereka. “Dengan bantuan alat ini, orang tua dapat dengan cepat mengetahui apakah anak mereka tumbuh dengan baik atau berisiko mengalami stunting”. Ucap Maria F. Nining Kosad, SST., M. Kes, Selaku Praktisi Kesehatan Ibu dan Anak, Poltekkes Kemenkes Kupang, kepada media ini, Senin 2/12/24.
Maria menjelaskan, Poster Pintar memiliki visual yang mudah dipahami, memungkinkan orang tua untuk melakukan pemantauan secara mandiri di rumah.
Dengan memanfaatkan Poster Pintar yang sudah dipasang di rumah, keluarga dapat mengukur tinggi badan anak dan mendeteksi secara dini apakah anak mereka berisiko mengalami stunting.
Edukasi ini diharapkan dapat memotivasi orang tua untuk melakukan tindakan preventif seperti memberikan asupan gizi yang seimbang, menjaga pola makan, serta mengoptimalkan stimulasi tumbuh kembang anak demi mencegah stunting dan memastikan perkembangan anak yang sehat.
Betapa krusialnya pemahaman orang tua dan keluarga dalam mengenali tanda-tanda stunting pada anak, yang sering kali tidak terlihat pada tahap awal, sehingga sering terlewatkan. “Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan”. Tegas Maria.
Edukasi seperti ini pernah dilakukan pada 11 Mei lalu saat Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang melaksanakan Kegiatan di Kantor Desa Oeteta, Kecamatan Oeteta, Kabupaten Kupang, yang memberikan edukasi terkait pentingnya Poster Pintar dan edukasi cara mendeteksi stunting serta bagaimana mencegahnya, termasuk mengajarkan cara mengukur tinggi badan anak untuk mendeteksi potensi stunting secara dini.
Dirinya mengingatkan semua orang tua agar dapat memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang merupakan kunci utama untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal, dan berharap agar keluarga dapat lebih aktif dalam mencegah stunting serta memberikan perhatian penuh pada kebutuhan gizi dan perkembangan anak di masa-masa yang sangat krusial tersebut.
“Semoga Poster Pintar dapat digunakan secara rutin oleh keluarga di Desa Oeteta untuk memantau status pertumbuhan anak mereka, khususnya terkait dengan deteksi dini stunting. Kegiatan yang pernah dilakukan tersebut dapat menjadi contoh untuk desa-desa lain di wilayah Kabupaten Kupang, dan dapat memperluas program pencegahan stunting dengan menggunakan media edukasi yang lebih kreatif dan mudah dipahami oleh masyarakat”. Ungkapnya.
Sementara itu, Barbara Sofya Bere Mau, SST, Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang, sekaligus Koordinator kegiatan di Kantor Desa Oeteta, menjelaskan pentingnya pendidikan gizi berbasis komunitas dan bagaimana pendekatan visual melalui poster pintar dapat menjadi alat yang efektif dalam mengedukasi masyarakat.
“Dengan memanfaatkan media visual yang sederhana dan mudah dipahami, poster ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang masalah gizi, khususnya dalam hal pencegahan stunting”. Kata Barbara.
Pendekatan ini memungkinkan informasi disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diingat, sehingga diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku yang positif dalam keluarga, terutama dalam hal pemenuhan gizi anak-anak mereka.
Martina F. Diaz, SST., M. Kes, Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang juga menambahkan bahwa Penerapan Poster Pintar tersebut yang meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Stunting pada Anak di Desa Oeteta, bertujuan untuk membantu keluarga mengenali tanda-tanda stunting dan memantau perkembangan anak secara mandiri.
Poster pintar yang digunakan dirancang dengan visual yang mudah dipahami, sehingga memungkinkan keluarga untuk mengukur tinggi badan anak dan mendeteksi potensi stunting.
“Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang gizi dan kesehatan anak, tetapi juga mendorong partisipasi aktif keluarga dalam pencegahan stunting di lingkungan mereka”. Martina. (MN)