Hariandetik.online, | NTT,
Poltekkes Kemenkes Kupang mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mencegah dan Mengobati Penyakit TBC dan Stunting dalam Keluarga di Gereja Talitakum Desa Raknamo”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 Desember 2024 oleh Tim Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang. Kegiatan dihadiri oleh Balita stunting dan orang tuanya, anak sekolah minggu, remaja, orangtua dan lansia dari jemaat di Gereja Talitakumi.
Rangkaian kegiatan diawali dengan materi dari tim dosen Prodi Sanitasi yaitu Bapak Oktofianus Sila, SKM, M.Sc yang memberikan edukasi tentang manfaat mencuci tangan pakai air dan sabun serta langkah-langkah mencuci tangan. “Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit seperti Diare, Stunting, Tuberkulosis dan penyakit menular lainnya.
Untuk menumbuhkan itu ditubuhkan kebiasaan positif dalam mencuci tangan sejak usia anak-anak’. Pada kesempatan itu tim dosen Poltekkes Kemenkes Kupang juga membagikan peralatan PHBS seperti ember air bersih untuk mencuci tangan, sabun cuci tangan, tisue serta tempat sampah yang diserahkan kepada gereja Talitakumi.
Stunting tidak terlepas dengan kesehatan gigi dan mulut, dimana seperti disampaikan oleh tim dosen dari Prodi Kesehatan Gigi yaitu drg. Emma Krisyudhanti, MDSc, dan drg. Ratih Variani, M.Kes yang menyampaikan mengenai cara-cara menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar bagi anak-anak sekolah minggu di gereja Talitakum.
“Menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak sangat penting untuk memastikan mereka memiliki gigi yang sehat dan terbebas dari masalah gigi seperti kerusakan atau gusi berdarah. Sejak usia dini yaitu sejak balita perlu diajarkan cara menyikat gigi dengan cara yang benar dan jadikan rutinitas menyikat gigi menjadi rutinitas yang menyenangkan agar mereka terbiasa melakukannya” ungkap drg. Emma.
Setelah melakukan edukasi dan prakek cara melakukan sikat gigi yang benar pada anak-anak maka tim dosen prodi kesehatan gigi juga membagikan sikat gigi dan pasta gigi bagi semua anak balita, anak usia sekolah maupun kepala keluarga.
Kegiatan berikutnya adalah materi yang disampaikan oleh tim dosen dari Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang yaitu ibu Anak Agung Ayu Mirah Adi, SKM, M.Kes tentang Pemberian Makan pada Bayi dan Anak Sekolah. “Pemberian makan pada bayi dan anak sekolah sangat penting karena berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, serta kognitif anak.” Ujar Anak Agung.
Anak Agung menjelaskan bahwa makanan sehat dan bergizi harus diberikan terutama sejak masa kehamilan dan pada usia bayi (0 – 2 tahun), dimana pertumbuhan tubuh dan otak berlangsung sangat cepat, sehingga dibutuhkan nutrisi yang tepat bagi pembentukan sel-sel tubuh, perkembangan sistem saraf, serta organ-organ vital lainnya.
Pada usia anak sekolah, dibutuhkan gizi yang seimbang agar tubuh mereka bisa tumbuh dengan baik, memiliki energi untuk aktifitas sehari-hari, dan mendukung perkembangan otot serta tulang. Nutrisi yang tepat juga berperan dalam memperkuat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.
Pemberian makan yang baik pada bayi dan anak sekolah tidak hanya mendukung tumbuh kembang mereka secara fisik, tetapi juga mental, sosial, dan emosional. Nutrisi yang tepat membantu membangun fondasi untuk masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif. Orang tua dan pengasuh perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan mereka pada setiap tahap kehidupan.
Pada akhir kegiatan pengabdian masyarakat Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang tersebut dilakukan pembagian bahan makanan kaya protein bagi setiap orang yang hadir baik balita dan orang tua yaitu telur dimana setiap orang menerima 15 butir.
Adapun tujuan dari pembagian telur dan edukasi makanan bergizi ini adalah agar masyarakat membiasakan diri untuk mengkonsumi makanan sumber protein tinggi dan juga mengkonsumsi makanan bergizi lainnya secara rutin setiap hari agar tubuh tetep sehat dan masyarakat bebas stunting serta meningkatkan daya tahan tubuh sehingga megurangi risiko terinfeksi penyakit menular termasuk penyakit Tuberkulosis. (***)